Sabtu, 17 Februari 2018

Teknik Penyimpanan Minyak Atsiri

     
Minyak atsiri sebaiknya disimpan dalam gelas yang berwarna gelap, atau biru cobalt, atau violet, tidak diletakkan langsung terkena sinar matahari dan dalam kondisi dingin, beberapa minyak seperti citrus dan yang mahal biasanya disimpan dalam lemari es dan diusahakan disimpan dalam botol yang ditutup rapat agar aroma minyak atsiri tidak mempengaruhi makanan yang disimpan bersamanya. Minyak atsiri (sebagai contoh cedarwood) dapat berbentuk padat karena kandungan sesquiterpen (cedrol) yang tinggi; fennel berbentuk padat karena kandungan transanethole; Rose otto berbentuk semi kristal karena kandungan lilin (steropenes).  Untuk mencairkannya kembali, minyak atsiri tersebut diletakkan pada wadah yang diisi air panas.  
    Minyak atsiri sebaiknya dipindahkan pada botol-botol yang berukuran kecil karena untuk mengurangi terbukanya dengan oksigen, diusahakan agar sedapat mungkin tutupnya tidak terbuka lama. Pada saat menggunakan minyak atsiri, cegah terjadinya pencemaran.  Jangan menyentuh bagian bibir botol atau tutupnya.  Jika menggunakan pipet, pergunakan pipet yang berbeda untuk minyak atsiri yang berbeda

      Kebanyakan minyak atsiri memiliki shelf life selama 2 tahun terkecuali untuk minyak citrus dan pine yang memiliki waktu expire sekitar 8-9 bulan Minyak Citrus adalah yang paling mudah terurai atau rusak, hal tersebut ditunjukkan dengan warna yang makin keruh dan bau yang menjadi manis. Beberapa minyak atsiri seperti frankincense, patchouli dan sandal wood dapat meningkat mutunya dengan makin lama disimpan.  Kadang-kadang terjadi perubahan aroma dan warna dari minyak atsiri selam penyimpanan akibat dari komponen alami yag dikandungnya.  Sebagai contoh camoline german pada saat muda (baru diekstrak) berwarna hijau gelap/biru dan akan berubah menjadi midnight blue jika disimpan lama Lavender yan baru didestilasi akan menghasiilkan bau tumbuhan yang kurang enak tetapi akan berubah dengan penyimpanan.


DAFTAR PUSTAKA

https://jualmesinminyakatsiri.wordpress.com/2016/07/26/8-manfaat-dan-fungsi-minyak-atsiri-akar-wangi-untuk-kesehatan/
https://nestri4ict.files.wordpress.com/2012/12/buku-atsiri.doc
https://dewismkn1tmg.wordpress.com/2013/04/12/bab-iv-pembuatan-minyak-atsiri/
http://www.pureessentialoils.com/bottles.htm
http://www.caesarvery.com/2012/11/macam-proses-pemisahan.html
https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/kayu-manis-penyakit-liver/
https://www.khasiat.co.id/daun/nilam.html
https://familinia.com/khasiat-dan-manfaat-jahe/
http://homesweetplant.blogspot.com/2016/05/cara-melakukan-budidaya-buah-pala-di.html
http://www.jurnalasia.com/bisnis/gambir-tanaman-liar-bernilai-ekonomi/

Teknik Ekstraksi Minyak Atsiri

         Metode yang paling umum digunakan dalam mengekstrak minyak atsiri adalah dengan metode destilasi.  Salah satu tipe destilasi adalah dengan meletakkan bagian tanaman atau bungan pada saringan yang kemudian dilalukan steam.  Steam kemudian dilalukan pada daerah yang dingin sehingga terjadi kondensasi.  Campuran minyak dan air kemudian dipisahkan dan dikemas dalam botol.  Mengingat kandungan minyak atsiri pada tanaman hanya sedikit, untuk membuat satu ons minyak atsiri dibutuhkan beberapa ratus lb bahan baku.

  • DESTILASI UAP AIR

        Metode ini adalah yang paling umum digunakan dalam mengekstrak minyak atsiri. Bahan baku tumbuhan yang akan diekstrak diletakkan pada suatu ruangan.  Steam bertekanan yang diproduksi pada ruang lain kemudian dilalukan/sirkulasi ke dalam ruang dimana bahan baku diletakkan.  Panas dari steam memaksa kantung-kantung intraseluler tempat minyak atsiri membuka dan melepaskannya.  Temperatur dari steam harus cukup tinggi untuk menyebabkan hal tersebut terjadi tetapi tidak menyebabkan kerusakan pada tanaman atau membakar minyak atsiri.  Minyak atsiri yang keluar kemudian terevaporasi bersama dengan molekul steam.  Staem kemudian didinginkan dan berubah menjadi air sedangkan minyak atsiri akan terbentuk berupa film pada permukaan air.  Untuk memisahkan air dengan minyak atsiri dilakukan dekantasi.  Air yang terpisah disebut dengan destilat, hydrosol atau floral water masih mengandung sifat-sifat teraphi yang dapat digunakan untuk pemeliharaan kulit, untuk facial mist.


                                   Gambar.  Ekstraksi menggunakan uap air


                                    Video. Ekstraksi menggunakan uap air

  •  COLD PRESSING (Pengepresan dingin)

       Metode lain yang digunakan dalam mengekstraksi minyak atsiri adalah dengan pengepresan dingin (cold-pressed expression / scarification).   Metode ini digunakan untuk mengekstrak minyak buah jeruk seperti bergamot, grapefruit, lemon, lime/limo, mandarin, orange dan tangerine.  Dalam proses ini buah dimasukan ke dalam saluran yang memiliki geligi yang tajam yang menusuk kulit.  Hal tersebut akan menyebabkan  terbukanya kantung-kantung yang mengandung minyak atsiri.  Selanjutnya seluruh buah dipress untuk memisahkan jus dari pulpnya dan mengeluarkan minyak atsiri.  Minyak atsiri akan berada pada permukaan jsu dan dipisahkan dari jus menggunakan sentrifusa.
  • ENFLURASI / ENFLURAGE

        Beberapa jenis bunga misalnya melati atau tuberose, memiliki hanya sedikit kandungan minyak atsiri sehingga jika menggunakan proses panas akan menyebabkan rusaknya petal dari bunga.  Dalam hal ini proses yang cukup memakan waktu dan mahal yang disebut enflurage  digunakan.  Kelopak-kelopak bunga diletakkan pada baki-baki yang telah diolesi minyak tumbuhan atau hewan yang tidak berbau.  Lemak tersebut kemudian akan mengabsorbsi minyak atsiri dari bunga tersebut.  Setiap hari atau setiap beberapa jam setelah lemak tersebut mengabsorbsi sebanyak mungkin minyak atsiri dari kelopak bunga, maka kelopak bunga lama kemudian diganti dengan kelopak bunga yang baru.  Prosedur ini diulang berkali-kali hingga lemak menjadi jenuh dengan minyak atsiri (disebut dengan pomade).  Ekstraksi menggunakan alcohol pada campuran enflurage kemudian dilakukan secara berulang-ulang, selanjutnya campuran alcohol tersebut kemudian didinginkan sehingga akan terjadi endapan yang berasal dari lilin dari bunga.  Dengan melakukan filtrasi akan terpisah lilin dan filtrate.  Filtrat kemudian diuapkan secara vakum sehingga meninggalkan konsentrat dari minyak atsiri.
  • MASERASI

       Sama dengan metode enflurasi.  Maserasi digunakan ddalam mengekstrak minyak atsiri dari yang berasal dari binatang, vanilla dan iris.  Bahan-bahan tersebut dimasukkan dalam wadah yang mengandung minyak, hingga bagian dari minyak atsirinya terekstrak.  Minyak tersebut terkadang dipanaskan untuk mempercepat proses.  Maserasi memerlukan waktu yang lama.
  • SOLVENT EXTRACTION (Ekstraksi dengan pelarut)

        Metode lain yang digunakan untuk mengekstrak tanaman yang mengandung sedikit minyak atsiri adalah ekstraksi menggunakan pelarut dimana proses ini menghasilkan randemen yang lebih tinggi dengan biaya yang lebih murah.  Pada proses ini pelarut kimia seperti hexane digunakan untuk menjenuhkan bahan tanaman dan menarik senyawa-senyawa aromatic.  Senyawa yang dihasilkan disebut dengan concrete.  Concrete ini kemudian dilarutkan pada alcohol untuk memisahkan pelarut.  Setelah alcohol diuapkan akan meninggalkan larutan yang disebut absolute.  Walaupun proses ekstraksinya lebih murah dibanding enflurage, tetapi proses ini memiliki kekurangan.  Residu dari pelarut akan tertinggal pada absolute yang dapat menyebabkan efek samping.  Absolut ini (konsentrat aromatic) terlalu tebal / kental untuk digunakan langsung sebagai aromatherapy.  Dalam hal ini resin atau minyak atsiri dapat diekstrak dari absolute dengan menggunakan alcohol atau pelarut seperti heksan.  Resin atau minyak atsiri yang dihasilkan dapat langsung digunakan untuk kegunaan aromatherapy.
  • TURBODISTILLATION EXTRACTION

        Proses ini cocok untuk mengekstrak bahan-bahan yang keras atau tidak beraturan seperti umbi, akar atau biji-bijian.  Pada proses ini , bahan direndam dalam air dan uap air disirkulasikan pada campuran air dan material ini.  Selama proses berlangsung air yang sama disirkulasikan pada bahan.  Proses ini menghasilkan minyak atsiri dari bahan tumbuhan yang sulit diekstrak.
  • HYDRODIFFUSION EXTRACTION

         Pada proses hydrodiffusion, steam bertekanan atmosfir dilalukan (didispersikan) pada bahan tumbuhan dari bagian atas ruangan.  Dengan cara ini steam dapat menjenuhkan tanaman lebih merata dan lebih sedikit waktu disbanding dengan proses steam destilation.  Metode ini lebih baik dari steam distillation dan menghasilkan minyak atsiri dengan bau yang lebih mirip dengan tanaman aslinya.
  • CARBON DIOXIDE EXTRACTION

        Proses ini menggunakan karbondiosida dibawah kondisi tekanan sangat tinggi untuk mengekstak minyak atsiri.  Bahan diletakkan pada tangki stainless steel kemudian carbon diosida diinjeksikan kedalam tangki tersebut dan kemudian tekanan didalam tangki ditingkatkan.  Dalam kondisi tekanan tinggi, karbondioksida berubah menjadi cair dan berlaku sebagai pelarut untuk mengekstrak minyak atsiri dari bahan.  Jika tekanan kemudian diturunkan maka karbondioksida kemudian berubah menjadi gas meninggalkan residu minyak atsiri.  Minyak atsiri yang dihasilkan lebih segar dan murni dibading dengan proses steam distillation, dan baunya sangat mirip dengan tanaman aslinya.  Para peneliti menyatakan bahwa hasil ekstraksi menggunakan proses ini menghasilkan minyak atsiri yang sangat bagus dan baik untuk digunakan sebagai bahan teraphi.  
     Metode ini menggunakan temperature yang lebih rendah dari proses steam distillation menghasilkan rendemen yang lebih tinggi dan mempermudah penangan beberapa bahan seperti gum, resin.  Banyak minyak atsiri yang tidak dapat diekstrak menggunkaan metode steam distillation diperoleh dengan menggunakan sistem ini.

 DAFTAR PUSTAKA

https://jualmesinminyakatsiri.wordpress.com/2016/07/26/8-manfaat-dan-fungsi-minyak-atsiri-akar-wangi-untuk-kesehatan/
https://nestri4ict.files.wordpress.com/2012/12/buku-atsiri.doc
https://dewismkn1tmg.wordpress.com/2013/04/12/bab-iv-pembuatan-minyak-atsiri/
http://www.pureessentialoils.com/bottles.htm
http://www.caesarvery.com/2012/11/macam-proses-pemisahan.html
https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/kayu-manis-penyakit-liver/
https://www.khasiat.co.id/daun/nilam.html
https://familinia.com/khasiat-dan-manfaat-jahe/
http://homesweetplant.blogspot.com/2016/05/cara-melakukan-budidaya-buah-pala-di.html
http://www.jurnalasia.com/bisnis/gambir-tanaman-liar-bernilai-ekonomi/

Tanaman penghasil Minyak Atsiri

     Tanaman penghasil minyak atsiri diperkirakan berjumlah 150 – 200 spesies tanaman yang termasuk famili Pinaceae, Labiateae, Compositae, Lauraceae, Myrtaceae, dan Umbelliferaceae. Minyak  atsiri dapat bersumber pada setiap bagian tanaman yaitu dari daun, bunga, buah, biji, batang atau kulit dan akar atau rhizome.


  • KAYU MANIS

Cinnamomum sp. Adalah tanaman rempah dari famili Lauraceae yang terdiri dari beberapa spesies. Hasil utama dari tanaman ini adalah kulitnya yang digunakan sebagai rempah. Saat ini terdapat 7 spesies Cinnamomum yang kulitnya dapat diperdagangkan, yaitu C. zeylanicum, C. cassia, C. tamala Ness & Eberm, C. burmani Blume, C. sintok Blume, C. javanicum Blume dan C. culilawan Blume.  Sumatera Barat merupakan penghasil utama kulit C. burmani . Istilah sehari-hari untuk tanaman ini adalah kayu manis. Kulit kering tanaman ini disebut cassiavera. Tanamn ini juga dibudidayakan di Jawa Barat, Tengah, Tengger (Jawa Timur) dan Mangarai (Flores).
        C. burmani dapat ditanam di daratan rendah sampai daratan tinggi yang kurang dari 1500 m dpl. Walaupun demikian, tanaman ini tidak dianjurkan ditanam di daratan rendah yang kurang dari 500 m dpl. karena akan menghasilkan kulit yang buruk mutunya. Untuk pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan udara dengan kelembaban tinggi dan curah hujan tinggi (2000~2500 mm) dan merata sepanjang tahun. Tanah yang cocok untuk pertumbuhannya adalah tanah berhumus dan dalam serta tekstur remah berpasir.  Tanaman ini dapat dipanen (diambil kulitnya) setelah ditanam selama 2 tahun. Biasanya petani memanennya setelah berumur 4 tahun.


  • NILAM

Nilam (Pogostemon sp.) adalah tanaman penghasil minyak atsiri yang banyak ditanam di Sumatera Barat, Sumatera Utara (Nias, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah), Aceh Barat, Aceh Selatan dan Purwokerto. Ada 3 jenis nilam, yaitu: Pogostemon patchouli, P. heyneanus dan P. hortensis.
P. patchouli berasal dari Filipina, kemudian disebarkan dan berkembang di Malaysia, Madagaskar, Paraguay, Brazilia dan Indonesia. Di Indonesia nilam inidi tanam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Nilam ini tidak berbunga, kadar minyaknya tinggi (2,5~5 %). Karakteristik minyaknya sesuai dengan yang diinginkan dalam perdagangan.
        P. heyneanus disebut juga nilam Jawa atau nilam hutan. Tanaman ini berasal dari India. Di Indonesia, tanaman ini banyak ditemukan di hutan-hutan Pulau Jawa. Tanamn ini dapat membentuk bunga dan kadang minyaknya lebih rendah (0,5~1,5%). Karakteristik minyak ini kurang diinginkan dalam perdagangan.  P. hortensis. disebut juga nilam sabun karana dapat digunakan untuk mencuci pakaian. Tanaman ini hanya ditemukan di hutan-hutan daerah Banten. Meskipun sepintasmirip nilam Jawa, tanaman ini tidak berbunga. Kandungan minyaknya juga rendah (0,5~1,5 %). Sifat minyaknya jelek dankurang diminati pasar.
        Tanaman nilam tumbuh dengan baik di daratan rendah, tapi dapat ditanam di daratan tinggi yang tidak lebih dari 2200 m dpl. Untuk pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan hujan yang merata sepanjang tahun dengan curah hujan yang cukup tinggi (2500~3500 mm). Suhu yang hangat 24~28 0 C dan kelembaban udara sedang (75%). Agar tumbuh dengan baik, tanaman ini membutuhkan yanah yang subur, gembur, dan banyak mengandung humus. Tanaman sudah dapat dipanen 6~8 bulan setelah ditanam. Kemudian panen dapat diulang setiap 3 bulan.


  • JAHE 

Jahe merupakan salah satu tanaman rempah. Tanaman ini membutuhkan curah hujan yang tinggi dan tanah subur untuk pertumbuhannya. Tanaman ini banyak diusahakan di daerah yang berketinggian 500~1000 m dpl.
Saat ini terdapat 3 jenis jahe, yaitu jahe putih kecil (jahe sunti), jahe merah dan jahe besar (jahe gajah). Jahe sunti dan jahe merah mengandung cleoresin dan erat lebih banyak dibanding jahe gajah. Jahe diolah menjadi berbagai produk, diantaranya adalah jahe kering, bubuk jahe, minyak atsiri jahe, pikel jahe, jahe kristal dan manisan jahe.


  • PALA

Pala terdiri dari berbagai spesies, yaitu Myristica fragrans yang berasal dari Pulau Banda; M. argenta Warb (Papua noot) dan M. schefferi Warb yang berasal dari Papua Barat, M. speciosa yang berasal dari Pulau Bacan serta M. sucecanea yang berasal dari Pulau Halmahera. Buah dari M speciosa dan M. sucecanea tidak bernilai ekonomis sehingga spesies ini tidak dibudidayakan.

       Pala tumbuh dengan baik pada daerah yang banyak curah hujannya atau daerah beriklim basah sepanjang tahun dengan udara yang cukup panas (25~30 0 C) dan lembab. Tanaman ini dapat tumbuh didaratan rendah yang kurang dari 700 m dpl pada tanah  cerul yang dapat menahan air. 
      Pala mulai berbuah setelah berumur 5~6 tahun. Pada umur 10 tahun tanaman ini akan memberikan hasil buah yang optimal. Tanaman ini produktif berbuah sampai 25 tahun. Buah pala berbentuk bulat telur dampai lonjong, bagian terluar adalah kulit buah. Di bawah kulit buah terdapat tempurung biji yang diselubungi oleh jala berwarna merah api yang disebut dengan fuli.
           Buah pala dapat digunakan sebagai bahan baku jamu dan bumbu. Minyak biji pala (misrintin) dapat memberikan efek halusinasi dan membunuh larva peptisida. Minyak fuli dapat juga membunuh larva serangga. Buah muda dari pala dipetik untuk disuling minyaknya karena kandungan minyak atsiri buah pala muda lebih tinggi dibanding dengan buah tua.


  • GAMBIR 

Tanaman gambir (Uncaria gambir) merupakan tanaman daerah tropis. Tanaman ini telah dibudidayakan semenjak beberpa abad di daerah paling basah di Sumatera, Kalimantan, Malaysia dan ujung barat Pulau Jawa. Saat ini sebagian besar produksi gambir berasal dari Sumatera Barat dan sebagian kecil dari Sumatera Selatan dan Bengkulu.
Dalam perdagangan, gambir merupakan istilah untuk ekstrak kering daun tanaman gambir. Ekstrak ini mengandung catechin (memberikan pasca rasa manis enak) asam catechu tanat (memberikan rasa pahit) dan juercetine (pewarna kuning). Catechin hidrat (bentuk d, L dan dL) mempunyai titik leleh 93 0 C dan bentuk anhidridanya mempunyai titik leleh lebih tinggi, yaitu 174~175 0 C. Catechin tersebut larut dalam air mendidih dan alkohol dingin.
     Gambir telah lama digunakan sebagai salah satu ramuan makan sirih. Selain itu gambir digunakan sebagai astrigen, antiseptik, obat sakit perut dan bahan pencampur kosmetika, perjernih air baku pabrik bir, pemberi rasa pahit pada bir dan bahan penyamak kulit.
        Untuk bahan obat, importir Jerman Barat mensyaratkan kadar catechine gambir 40`60 % dan perusahaan Ciba Geigy mensyaratkan catechin minimal 60,5%.  Untuk menyamak kulit, perusahaan pengolah kulit Cuirplastek R. Bisset dan Cie mensyaratkan kandungan tanin 40 %. 

        Tanaman gambir dapat dipanen setelah 1~1,5 tahun setelah panen. Yang dipanen adalah daun beserta ranting tanaman. Jaringan tanaman tersebut banyak mengandung cathecin. Panen dilakukan dengan memotong cabang dan ranting-ranting tanaman. Setiap tahun, panen dapat dilakukan 2~4 kali tergantung kepada pertumbuhan tanaman. Tanaman gambir dapat dipanen terus menerus selama 15 tahun semenjak pemanenan.

DAFTAR PUSTAKA

https://jualmesinminyakatsiri.wordpress.com/2016/07/26/8-manfaat-dan-fungsi-minyak-atsiri-akar-wangi-untuk-kesehatan/
https://nestri4ict.files.wordpress.com/2012/12/buku-atsiri.doc
https://dewismkn1tmg.wordpress.com/2013/04/12/bab-iv-pembuatan-minyak-atsiri/
http://www.pureessentialoils.com/bottles.htm
http://www.caesarvery.com/2012/11/macam-proses-pemisahan.html
https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/kayu-manis-penyakit-liver/
https://www.khasiat.co.id/daun/nilam.html
https://familinia.com/khasiat-dan-manfaat-jahe/
http://homesweetplant.blogspot.com/2016/05/cara-melakukan-budidaya-buah-pala-di.html
http://www.jurnalasia.com/bisnis/gambir-tanaman-liar-bernilai-ekonomi/

Penggunaan Dan Fungsi Minyak atsiri

     Minyak atsiri memberikan dampak langsung terhadap indra penciuman dengan cepat atau disebut “olfaction”. Jika minyak atsiri dihisap, reseptor olfactory memberikan stimulasi dan meneruskannnya pada pusat emosi di otak atau “limbic system”.
        Limbic system berhubungan langsung dengan otak yang mengatur ingatan, pernafasan, sistem sirkulasi darah dan juga kelenjar-kelenjar endokrin yang mengatur jumlah hormone pada tubuh.  Sifat dari minyak, keharuman dan efeknya menentukan stimulasi pada sistem tersebut.
      Jika digunakan untuk memijat, minyak atsiri tidak hanya dihisap, tetapi juag terabsorbsi ke dalam kulit. Minyak atsiri akan masuk ke dalam jaringan hingga mencapai peredaran darah dan ditransportasikan ke seluruh organ dan sistem dalam tubuh.
       Minyak atsiri memiliki kecepatan absorbsi yang berbeda-beda, tetapi secara umum terabsorbsi antara 20 menit hingga 2 jam sehingga sebaiknya setelah dipijat jangan langsung mandi untuk meningkatkan efektivitas dari pemijatan. Minyak atsiri akan berpenetrasi ke dalam sel dan terdispersi ke dalam tubuh sangat cepat, walupun kemampuan menyerap untuk tiap orang berbeda-beda.  Bermacam-macam penggunaan dari minyak atsiri, di bawah ini beberapa pemanfaatan yang umum dipakai yaitu :

  • Diffusion
         Dirancang agar minyak atsiri dapat terdispersi sebagai kabut mengisi ruangan dalam beberapa menit.  Minyak terdispersi tanpa terbakar yang menyebabkan minyak kehilangan manfaat sebagai bahan teraphi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa mendifusikan minyak atsiri tertentu dapat menurunkan jumlah bakteri, kapang dan cendawan dan bau yang tidak menyenangkan.  Sebagai tambahan, metode ini dapat membantu kita menjadi relaks, menurunkan ketegangan, membantu mengelola berat tubuh, meningkatkan ketenangan mental.  Mendifuikan minyak atsiri dapat memurnikan udara dan mengisinya dengan keharuman tumbuhan yang segar.
  • Parfum dan Cologne
           
 Minyak atsiri yang termasuk bahan teraphi yang alami lebih segar dan baik bagi kesehatan disbanding dengan pewangi dan deodorant sintetis.  Minyak dari tumbuhan memiliki efek yang lebih lama dan memiliki efek seperti parfum.  Banyak bari cologne yang terkenal memiliki bau dasar dari minyak atsiri.  
  • Compress
              Gosoklah 2-3 tetes minyak atsiri pada lokasi yang diinginkan setelah diencerkan dengan minyak pembawa (carrier).  Ada sedikit minyak atsiri yang dapat digunakan langsung tanpa melalui pengenceran.  Hal tersebut tergantung dari minyak dan sensitivitas dari kulit.  Setelah di gosok tutuplah dengan handuk hangat dan biarkan selama 10 sampai 30 menit.
  • Bath and Shower
        Tambahkan 2-3 tetes minyak atsiri ke dalam shower gel yang tidak berbau kemudian digunakan untuk mandi.  Teknik yang sama dapat digunakan untuk shampoo yaitu sebagai conditioner.
  • Dihisap langsung (Direct Inhalation)
          Letakan beberapa tetes minyak atsiri pada tissue, sapu tangan dan hiruplah.  Metode ini memberikan kecepatan absorbsi pada sistem tubuh dan efeknya dapat langsung dirasakan.  
  • Humidifier / Vaporizer
       Minyak atsiri seperti peppermint oil, lemon atau frankincense sangat ideal digunakan untuk pelembab atau vaporizer.  Karena umumnya aroma berat bertahan lebih lama, citrus dan bau tanaman dapat digunakan sebagai pengharum ruangan.
  • Cleaning
              Beberapa tetes minyak atsiri dapat ditambahkan ke dalam mesin cuci dan mesin pencuci piring sebagai desinfektan dan pemurni.  Dapat pula ditambahkan pada minyak furniture untuk meningkatkan bau dari kayu.  Yang disukai umumnya aroma lemon, peppermint dan aroma yang menyegarkan.

 DAFTAR PUSTAKA

https://jualmesinminyakatsiri.wordpress.com/2016/07/26/8-manfaat-dan-fungsi-minyak-atsiri-akar-wangi-untuk-kesehatan/
https://nestri4ict.files.wordpress.com/2012/12/buku-atsiri.doc
https://dewismkn1tmg.wordpress.com/2013/04/12/bab-iv-pembuatan-minyak-atsiri/
http://www.pureessentialoils.com/bottles.htm
http://www.caesarvery.com/2012/11/macam-proses-pemisahan.html
https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/kayu-manis-penyakit-liver/
https://www.khasiat.co.id/daun/nilam.html
https://familinia.com/khasiat-dan-manfaat-jahe/
http://homesweetplant.blogspot.com/2016/05/cara-melakukan-budidaya-buah-pala-di.html
http://www.jurnalasia.com/bisnis/gambir-tanaman-liar-bernilai-ekonomi/
https://www.airfrov.com/blog-id/jo-malone-fun-facts/

Komponen Minyak Atsiri


        Minyak atsiri (minyak eteris/minyak terbang) merupakan minyak yang dihasilkan oleh tanaman. Memiliki sifat mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi, memiliki rasa getir, berbau wangi sesuai dengan tanaman penghasilnya, Umumnya larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air dan biasanya diperoleh dari akar, batang, daun, bunga tanaman dengan cara mengekstraksi.
       Secara teknis, minyak atsiri adalah materi aromatic yang berasal dari tanam-tanaman.  Sebagai bahan aromatik, Minyak atsri banyak digunakan dalam industri parfume dan flavour. Minyak atsiri yang dipasar internasional disebut deengan esential oil-karena komoditi ini mewakili "essential aroma" dari tanaman asalnya- sebagian besar diproses dengan cara destilasi uap (steam distillation).  Minyak atsiri dapat dibuat dari berbagai jenis tanaman, antara lain sereh wangi, kayu manis (cinnamon), pala (nutmeg), bunga bungaan (seperti melati dan cananga) dan lainnya. 

Komponen Minyak Atsiri
     Pengamatan komponen-komponen minyak atsiri adalah hal yang penting, akan tetapi perlu diperhatikan bahwa efek-efek yang ditimbulkan oleh minyak atsiri biasanya adalah hasil kerja sinegis komponen-komponen yang terdapat pada minyak atsiri.  Misalnya efek teraphi yang ditimbulkannya adalah interaksi dari komponen-komponen penyusun yang ada pada minyak atsiri.  Di bawah ini disebutkan beberapa komponen utama yang umum terdapat dalam minyak atsiri dari berbagai sumber.

  • Terpen
       Terpene adalah grup kimia besar yang memiliki masing-masing sifat yang bervariasi, sehingga sulit untuk menentukan sifat terapeutiknya.  Akan tetapi secara umum terpen seperti limonene (bahan anti bakteri yang terdapat 90% pada minyak citrus), dan pinene (bahan antiseptic yang terdapat minyak terpentin dan pine dalam jumlah tinggi).  Chamazulene dan famesol (ditemukan di esen chamomile) memiliki sifat antibakterisida dan anti inflammatory.
  • Ester
        Grup yang paing banyak ditemukan di esen tanaman, termasuk diantaranya adalah linalyl asetat (ditemukan dalam clary sage dan lavender), dan geranyl acetate ( ditemukan dalam sweet marjoram).  Ester bersifat fungicidal dan sedatif, biasanya berbau buah-buahan (fruity odor).
  • Aldehida
           Bahan-bahan ini secara khusus ditemukan pada esen dari lemon, misalnya dari lemongrass dan citronella.  Aldehid umumnya memiliki efek sedative, efek menguap dan kualitas.
  • Keton
        Beberapa jenis keton bersifat racun, sehingga jumlah komponennya biasanya perlu dicermati.  Beberapa esen mengandung keton adalah mugwort, tansy, wormwood dan sage mengandung keton bersifat racun thujone, sedangkan pennyroyal mengandung pulegone.  Keton yang tidak bersifat racun misalnya jasmone pada jasmine dan fenchone paa sweet fennel.  Keton dapat membantu memperlancar tersumbatnya saluran pernafasan dan aliran dari lender sehingga esen dari tanaman yang mengandung keton biasanya digunakan untuk mengatasi gangguan saluran pernafasan bagian atas.
  • Alkohol
         Beberapa yang umum ditemukan misalnya linalool (banyak sekali ditemukan di lavender), citronellol (pada bunga ros, lemon, eucalyptus dan geranium) dan geraniol (geranium dan palmarosa).  Bahan ini memiliki sifat antiseptic dan antiviral serta menentukan kualitas penguapan.
  • Fenol
          Bahan ini bersifat bakterisidal dan memberikan efek pad sistem saraf.  Minyak atsiri yang mengandung fenol dalam jumlah banyak berpotensi mengiritasi kulit atau membrane mukosa.  Beberapa yang umum ditemukan dalam minyak atsiri adalah eugenol (pada kembang cengkeh), thymol (thyme) dan carvacrol (oregano).  Akan tetapi anthole (dari fennel) dan estragole (dari tarragon) 
  • Senyawa oksida
            Banyak ditemukan luas pada esen dari tanaman misalnya rosemary, eucalyptus, daun the dan cajuput.  Senyawa oksida memberikan efek expectorant (melencerkan lendir) misalnya eucalyptol (dari eucalyptus).

 DAFTAR PUSTAKA

https://jualmesinminyakatsiri.wordpress.com/2016/07/26/8-manfaat-dan-fungsi-minyak-atsiri-akar-wangi-untuk-kesehatan/
https://nestri4ict.files.wordpress.com/2012/12/buku-atsiri.doc
https://dewismkn1tmg.wordpress.com/2013/04/12/bab-iv-pembuatan-minyak-atsiri/
http://www.pureessentialoils.com/bottles.htm
http://www.caesarvery.com/2012/11/macam-proses-pemisahan.html
https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/kayu-manis-penyakit-liver/
https://www.khasiat.co.id/daun/nilam.html
https://familinia.com/khasiat-dan-manfaat-jahe/
http://homesweetplant.blogspot.com/2016/05/cara-melakukan-budidaya-buah-pala-di.html
http://www.jurnalasia.com/bisnis/gambir-tanaman-liar-bernilai-ekonomi/

Tanaman penghasil Minyak Atsiri

     Tanaman penghasil minyak atsiri diperkirakan berjumlah 150 – 200 spesies tanaman yang termasuk famili Pinaceae, Labiateae, Compositae,...